Telp/Whatsapp

+62 8139 354 4270

Telp/Whatsapp
Booking

CSMS adalah kependekan dari Contractor Safety Management System, sebagai Sistem Manajemen Kesehatan Keselamatan Kerja (SMK3) yang diterapkan kepada kontraktor, vendor dan supplier suatu perusahaan, merupakan sistem komprehensif dalam pengelolaan kontraktor sejak tahap perencanaan sampai pelaksanaan pekerjaan dengan menghubungkan sistem manajemen K3 perusahaan dengan sistem manajemen K3 kontraktor.

CSMS ini sangat penting bagi perusahaan untuk membantu pihak K3 dan pengguna jasa dalam mempersiapkan proses seleksi awal sebelum para kontraktor, vendor dan supplier melakukan pekerjaan di lingkungan mereka, di mana para pihak ketiga harus mematuhi dan mengikuti peraturan sistem manajemen yang dianut oleh perusahaan tersebut.

CSMS adalah System K3 yang diterapkan oleh Project Owner perusahaan Migas seperti Pertamina, PLN, Chevron, Conocophilips, dll kepada para Kontraktor yang ikut ambil bagian dalam proyek. CSMS ini berupa dokumen yang berisi suatu mekanisme kontrol, monitor dan memperbaiki penyelenggaraan / pelaksanaan program K3LL (Keselamatan & Kesehatan Kerja serta Lindungan Lingkungan). Sistem K3 ini dituangkan dalam 1 (satu) dokumen kerja yang berisi penjelasan keselamatan & kesehatan kerja, laporan-laporan, audit, berikut tenaga ahli K3 yang bersertifikat dan terkait didalamnya dll.

 

CSMS Contractor Safety Management System

Tujuan CSMS

Tujuan penerapan CSMS untuk perusahaan adalah:

1. Untuk meyakinkan bahwa kontraktor yang bekerja di lingkungan perusahaan telah memenuhi standar dan kriteria K3 yang ditetapkan perusahaan.
2. Sebagai alat untuk menjaga dan meningkatkan kinerja K3 di lingkungan kontraktor
3. Untuk mencegah dan menghindarkan kerugian yang timbul akibat aktivitas kerja kontraktor
4. Penerapan CSMS ini dapat dilakukan di seluruh sektor atau bidang perusahaan baik produk maupun jasa seperti oil and gas, BUMN, manufaktur, tambang, perbankan, telekomunikasi, dan yang lainnya.

Sementara bagi para kontraktor, menerapkan CSMS perlu diterapkan, karena:

1. Sebagai Syarat untuk dapat lolos prakualifikasi di perusahaan pemilik proyek
2. Meningkatkan profit perusahaan.
3. Mengurangi angka kecelakaan dan penyakit akibat kerja.
4. Membangun citra positif perusahaan

Tahapan CSMS

Tahapan yang dilakukan dalam CSMS, meliputi:

1. Risk Assessment
Pada tahap ini, perusahaan yang akan memberikan kontrak kepada kontraktor akan:

Menilai dan menakar risiko aktivitas pekerjaan yang akan dikontrakkan.
Mengkategorikan risiko dengan kategori rendah, menengah dan tinggi.
Hal hal yang mempengaruhi risiko, antara lain adalah jenis pekerjaan, lokasi pekerjaan, potensi celaka karena bahaya di tempat kerja, potensi celaka karena aktivitas kontraktor, pekerjaan simultan oleh beberapa kontraktor, lamanya pekerjaan, pengalaman dan keahlian kontraktor.

2. Pre-Qualification
Untuk meneliti kualifikasi kontraktor dalam hal K3. Hanya mereka yang memiliki sistem K3 yang akan diikutkan di dalam proses tender.

3. Selection
Untuk memilih kontraktor terbaik diantara mereka yang mengikuti tender.

4. Pre-job activity
Langkah ini dilakukan untuk membuka komunikasi awal antara petugas lapangan kontraktor dan petugas lapangan terutama pada perusahaan minyak dan tambang.

5. Work in progress
Inspeksi Keselamatan Kerja (Safety Inspection)
Program Keselamatan Kerja (Safety Program): Safety Meeting, Safety Inspection, Safety Promotion, Safety Communication, Emergency Drills and Exercise, Incident Investigation
6. Final evaluation

Evaluasi akhir ini merupakan langkah penilaian kinerja K3 kontraktor selama pra-kualifikasi dan pekerjaan Berlangsung. Hasil evaluasi akan disimpan di bank data dan akan menjadi bahan pertimbangan apakah kontraktor tersebut layak untuk mendapat pekerjaan yang akan datang

Proses CSMS ini banyak mempunyai kendala di beberapa perusahaan yang belum mempunyai sistem manajemen K3, ataupun sudah ada namun tidak terimplementasikan sepenuhnya. Beberapa hal yang kadang dilewatkan ataupun tidak disadari oleh Line Management ataupun karyawan bahwa, pendokumentasian setiap proses pekerjaan amatlah penting. Hal itu bertujuan untuk memonitor dan mendeteksi suatu proses pekerjaan, yang didalamnya terdapat informasi-informasi penting yang pada suatu saat akan dibutuhkan.

Contoh sederhana dari pertanyaan kuesioner CSMS adalah komitmen manajemen dan bukti keterlibatan langsung pada implementasi Sistem Manajemen K3, disini secara nyata bahwa Top Management mempunyai peran yang sangat penting sebagai orang pertama yang bertanggung jawab tentang K3 di perusahaannya. Untuk memastikan proses ini dijalankan maka perlu dilakukan implementasi seperti rapat K3 yang dilakukan oleh manajemen secara terjadwal. Dan yang lebih penting lagi, setiap melakukan pertemuan atau meeting wajib dibuatkan Minute of Meeting lengkap dengan daftar hadirnya.

Manfaat penerapan CSMS pada perusahaan :

  1. Meningkatkan keefektifan sistem pengelolaan perusahaan yang sudah ada dalam bidang HSE
  2. Mengurangi angka kecelakaan kerja dan penyakit akibat pekerjaan, mengurangi resiko biaya pengobatan dan hilangnya waktu kerja
  3. Meningkatkan Perbaikan kinerja K3LL secara berkesinambungan bagi Perusahaan dan kontraktor dengan mengatur program K3LL yang efektif pada kontrak
  4. Membantu memfasilitasi hubungan antara kegiatan kontraktor dengan kegiatan perusahaan/ klien, main kontraktor dan sub kontraktor dalam mengatur program yang selaras
  5. Administrasi dokumen perusahaan yang efektif
  6. Meningkatkan profit perusahaan
  7. Mendapatkan tingkat performance perusahaan yang tinggi

Kenapa Penerapan CSMS Dibutuhkan ?

  1. Tahap Kualifikasi

Penilaian Resiko dilihat dari :

  1. Tahap Pelaksanaan

Aktivitas awal pekerjaan ini mencakup :

1. Pre job activity meeting at office
2. Pre job activity meeting at site
3. Rencana Kerja (work plan)
4. Review Potential Hazards and Safety Aspect
5. Emergency Response Plan and Procedure
6. Pre Job safety Meeting – site
7. Orientasi Lapangan
8. Finalization All Safety Requirement
9. Pelatihan Keselamatan dan Kesehatan Kerja

 

Evaluasi akhir ini mencakup :

1. Kinerja Keselamatan Kerja
2. Safe working hours
3. Frequensi rate & Severity rate
4. Masalah-masalah Keselamatan Kerja
5. Laporan Kecelakaan, kerusakan, kejadian, nyaris celaka dan anomaly.
6. Pelatihan yang diadakan.

Syarat Proses CSMS

Cukup lampirkan dokumen via Email ke amarta@ijintender.biz

  1. NIB dengan KBLI yang sesuai pekerjaan
  2. AKTA Pendirian & Perubahannya
  3. Izin Lokasi
  4. NPWP Perusahaan
  5. SK-PKP
  6. SIUP, dan TDP (telah divalidasi dari OSS)
  7. Surat Izin Operasional
  8. Identitas Pemegang Saham
  9. Penghargaan K3 KemenakerTrans RI
  10. Sertifikat Zero Accident
  11. UKL / UPL
  12. Sertifikat Manajemen K3 (SMK3)
  13. Sertifikat Tenaga Ahli
  14. Lainnya sesuai dengan Questioner User

Apa yang bisa kami bantu untuk Anda?

Dalam pelaksanaan memenuhi QUESTIONER CSMS dari User merupakan pekerjaan yang syarat dengan aturan kerja yang sesuai dengan standardisasi yang diterapkan oleh masing-masing User.

Dan masih banyak “Bagaimana” lainnya yang wajib Anda penuhi untuk penyusunan dokumen CSMS ini hingga dinyatakan bahwa Anda adalah Kontraktor yang memenuhi persyaratan K3LL dengan scoring terbaik, sehingga menjamin kerjasama yang panjang dikemudian hari.

Disinilah peran kami sebagai KONSULTAN ANDA yang akan membantu sepenuhnya penyusunan dokumen legalitas & pemenuhan persyaratan didalamnya dengan lebih mudah & cepat.

Proses CSMS ini banyak mempunyai kendala di beberapa perusahaan yang belum mempunyai sistem manajemen K3, ataupun sudah ada namun tidak terimplementasikan sepenuhnya. Beberapa hal yang kadang dilewatkan ataupun tidak disadari oleh Line Management ataupun karyawan bahwa, pendokumentasian setiap proses pekerjaan amatlah penting. Hal itu bertujuan untuk memonitor dan mendeteksi suatu proses pekerjaan, yang didalamnya terdapat informasi-informasi penting yang pada suatu saat akan dibutuhkan.

Contoh sederhana dari pertanyaan kuesioner CSMS adalah komitmen manajemen dan bukti keterlibatan langsung pada implementasi Sistem Manajemen K3, disini secara nyata bahwa Top Management mempunyai peran yang sangat penting sebagai orang pertama yang bertanggung jawab tentang K3 di perusahaannya. Untuk memastikan proses ini dijalankan maka perlu dilakukan implementasi seperti rapat K3 yang dilakukan oleh manajemen secara terjadwal. Dan yang lebih penting lagi, setiap melakukan pertemuan atau meeting wajib dibuatkan Minute of Meeting lengkap dengan daftar hadirnya.

Hal-hal sederhana yang sering terlewatkan seperti inilah, yang mempunyai efek pada proses CSMS ini. Oleh karena itu pada pelaku perusahaan, buatlah sistem yang rapi, terintegrasi. Dengan menentukan objectives dan target dan goal yang ingin dicapai, tentunya di sisi K3.

Sinergi Solusi Indonesia, anggota dari PROXSIS GROUP, mampu memberikan kontribusi berarti bagi perkembangan K3 dan menjadi salah satu konsultan dan tenaga ahli K3 utama dan berpengaruh di Indonesia, sehingga dapat membantu perusahaan untuk menerapkan CSMS ini untuk mengelola risiko-risiko dan meningkatkan kinerja perusahaan melalui strategi dan pendekatan dalam proses bisnis, pendekatan nilai tambah, pengelolaan perubahan. Serta menempatkan konsultan dan tenaga ahli yang memiliki “passion” dan berpengalaman dengan ide-ide kreatif sehingga terbukti keefektifan dan optimalisasinya dalam mensukseskan lebih dari 1000 perusahaan di Indonesia.

Perusahaan Anda mau menjadi Vendor atau Sub kontraktor BUMN/Mainkon?

Kami akan bantu pengisian dokumen CSMS supaya lolos tahap administrasi dengan skor sesuai yang diharapkan